A. Pengertian Manusia
Manusia
memiliki arti yang sangat beragam karena di tinjau dari ilmu yang berbeda-beda.
Dalam ilmu kimia manusia dipandang sebagai kumpulan partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Dalam ilmu fisika
manusia merupakan kumpulan energi dan sistem fisik yang saling berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya. Dalam ilmu biologi manusia merupakan makhluk
hidup yang termasuk golongan mamalia. Dalam ilmu ekonomi manusia merupakan
makhluk yang ingin memperoleh keuntungan. Dalam sosiologi manusia adalah
makhluk sosial karena tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan manusia lain
untuk menjalankan kehidupannya. Dalam ilmu politik manusia merupakan makhluk
yang selalu ingin memiliki kekuasaan. Dalam ilmu filsafat manusia adalah
makhluk yang berkebudayaan, sering disebut Homo Homanus.
Di dalam
Al-Quran terdapat bermacam-macam penyebutan nama manusia. perbedaan penjelasan
nama manusia disebabkan oleh berbagai aspek diantaranya :
-
Aspek historis penciptaannya manusia. Aspek ini menyebut manusia sebagai BaniAdam
(Q.S. Al-‘Araaf: 31).
-
Aspek kecerdasan menyebut manusia sebagai insan yaitu makhluk
terbaik yang diberikan akal sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan (Q.S. Ar-Rahman:
3-4).
-
Aspek sosiologi yang menyebut manusia sebagai annas yang menunjukkan
sifatnya yang berkelompok sesama jenisnya (Q.S. Al-Baqarah: 21).
-
Aspek posisi menyebut manusia sebagai ‘abdun yang berarti hamba.
Manusia menunjukkan kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus patuh dan
tunduk kepada-Nya
B. Unsur-unsur yang Membangun Manusia
Manusia terdiri dari empat unsure yang saling terkait
diantaranya :
1. Jasad yaitu badan kasar manusia yang
dapat diraba, difoto, dan menempati ruang dan waktu
2. Hayat yaitu hidup. Manusia memiliki
unsur hidup yang ditandai dengan gerak
3. Ruh yaitu bimbingan dan pimpinan
Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
4. Nafas dalam pengertian diri yaitu :
kesadaran tentang diri sendiri
Jika dikaitkan dengan kepribadian, manusia sebagai
satu kepribadian memiliki tiga unsur diantaranya :
1. Id yang merupakan struktur
kepribadian yang primitif dan tidak nampak. Id merupakan energi kejiawaan
(psikis) yang menunjukkan ciri alami yang bersifat irrasional yang terkait
dengan sex yang menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan
dengan lingkungan luar diri manusia, tetapi berkaitan dengan struktur
kepribadian yang pada menjadi mediator antara insting dengan dunia luar. Id
diatur oleh prinsip kesenangan dan terlepas dari realitas dan juga pengaruh
sosial. Pencarian kepuasan harus di penuhi baik secara langsung mengalami
pengalaman seksual atau secara tidak langsung melalui mimpi atau khayalan. Proses
pemenuhan kepuasan yang dilakukan secara tidak langsung disebut sebagai proses
primer. Objek yang nyata dari pemenuhan kepuasan kebutuhan langsung dalam
prinsip kesenangan ditentukan dari ketahanan psikoseksual dari
perkembangan individual.
2. Ego yaitu bagian struktur kepribadian yang pertama
kali dibedakan dari Id. Ego sering disebut sebagai kepribadian eksekutif
karena peranannya dalam menghubungkan Id ke dalam kehidupan sosial yang
dapat dimengerti oleh orang lain
3. Superego yaitu kesatuan dari standar-standar
moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang memiliki
otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
C. Hakikat
Manusia
1. Makhluk Ciptaan Tuhan yang Terdiri dari Tubuh dan
Jiwa sebagai Satu Kesatuan yang Utuh
Tubuh adalah materi yang dapat diraba, dilihat,
dirasa. Tubuh berwujud konkrit tetpi tidak bersifat abadi. Jika manusia itu
meninggal dunia maka tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa manusia berbeda dengan
tubuh manusia. Jiwa yang terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat dan
diraba. Jiwa memiliki wujud abstrak dan bersifat abadi. Jika manusia meninggal
dunia maka jiwa manusia tersebut lepas dari tubuhnya dan kembali ke asalnya
yaitu Tuhan, dan jiwa yang lepas tersebut tidak mengalami kehancuran. Jiwa
adalah roh yang ada pada tubuh manusia yang berfungsi sebagai penggerak dan
sumber kehidupan.
2. Makhluk Ciptaan Tuhan yang Paling Sempurna
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang
paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Kesempurnaan manusia bila
dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya terletak pada adab dan budayanya. Hal
tersebut karena manusia diberi akal, perasaan, dan kehendak di dalam jiwa oleh
penciptanya. Dengan akal, manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu
mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan,
kebaikan, atau sebaliknya. Dengan adanya perasaan, manusia mampu
menciptakan kesenian. Perasaan dalam diri manusia itu ada dua macam yaitu
perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan
jasmani yang diterima melalui pancaindera. Perasaan ini terdapat
pada manusia atau hewan. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang
hanya terdapat pada manusia. Contoh dari perasaan rohani adalah
sebagai berikut :
·
Perasaan intelektual yaitu yang terkait dengan pengetahuan. Seseorang
dapat merasa senang jika ia dapat mengetahui sesuatu hal dan tidak merasa
senang jika tidak berhasil mengetahui sesuati hal
·
Perasaan estetis (keindahan) yaitu perasaan yang terkait dengan
keindahan. Seseorang merasa senang jika melihat atau mendengar sesuatu hal yang
indah. Seseorang dapat merasa tidak senang jika melihat atau mendengar sesuatu
hal yang tidak indah
·
Perasaan etis yaitu perasaan yang terkait dengan kebaikan. Seseoang
akan merasa senang jika sesuatu itu baik dan seseorang akan merasa tidak senang
jika sesuatu itu kurang baik
·
Perasaan diri yaitu perasaan yang terkait dengan harga
diri seseorang karena ada kekebihan pada dirinya dibandingkan dengan yang lain.
Seseorang merasa tinggi dan sombong jika memiliki kelebihan pada dirinya
dan merasa rendah diri jika ada kekurangan dalam dirinya.
·
Perasaan Sosial yaituperasaan ikut merasakan kehidupan
orang lain. Perasaan ini terkait dengan kelompok atau kehidupan seseorang di
masyarakat. Jika seseorang berhasil maka ia akan merasa senang. Jika seseorang
gagal atau mendapatkan musibah, ia akan merasa sedih
·
Perasaan Religius yaitu perasaan yang terkait dengan agama atau
kepercayaan. Seseorang merasa jiwanya tenteram apabila ia patuh dan tunduk
kepada Tuhan dengan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya
3. Makhluk Biokultural yaitu Makhluk
Hayati dan Budayawi
Manusia sebagai makhluk hayati dapat
dipelajari dari anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi,
genetika, biodemografi, evolusi biologis, dan sebagainya. Sebagai
mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari kemasyarakatan, kekerabatan,
psikologi sosial, kesenian, dan lain sebagainya
4. Makhluk Ciptaan Tuhan yang Terikat
dengan Lingkungan, Memiliki Kualitas, dan Martabat karena Adanya Kemampuan
Bekerja dan Berkarya
Manusia mempunyai tiga taraf kehidupan, yaitu estesis, etis dan religious.
Dengan taraf kehidupan estesis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya
sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkannya kembali dalam sebuah
lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan taraf kehidupan etis manusia dapat
meningkatkan kehidupan estesis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk
keputusan yang dipertanggung jawabkan. Dengan taraf kehidupan religius,
manusia menghayati interaksinya dengan Tuhan
Manusia dipandang sebagai mahluk alamiah yang terikat
dengan lingkungannya. Soren Kienkegaard seorang filsuf asal Denmark pelopor
ajaran “eksistensialisme” memandang manusiamemiliki sifat-sifat alamiah dan
tunduk pada hukum alamiah pula dalam konteks kehidupan konkrit
D. Kepribadian Bangsa Timur
Banyak ragam budaya yang dapat ditemui di dunia. Bermacam-macam budaya
dikarenakan perbedaan peradaban di satu daerah dengan daerah yang lain. Selain
itu keanekaragaman budaya juga disebabkan karena perbedaan letak geografis
daerah. Manusia mendiami wilayah yang berbeda-beda. Ada yang di wilayah Barat,
Timur Tengah, dan Timur. Lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan, adat
istiadat, budaya juga berbeda. Baik budaya barat, timur, maupun timur tengah
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Misalnya bangsa timur yang
dikenal ramah, baik, dan bersahabat sehingga banyak orang dari wilayah lain
tertarik pada kebudayaan bangsa timur. Kebudayaan bangsa timur identik dengan
kebudayaan di benua Asia. Bangsa timur dikenal sangat baik dan ramah, memiliki
sikap toleransi tinggi, dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat
berkunjung ke wilayah negara timur, selalu berpendapat bahwa orang-orang timur
itu baik dan ramah. Dalam berpakaian, bangsa timur tergolong sopan. Bangsa
timur sangat melestarikan budaya masing-masing dan menjunjung tinggi adat
istiadat.
E.
Pengertian Kebudayaan
Kata budaya berasal dari bahasa sansekertayaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yaitu berarti budi atau akal.
Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dalam bahasa inggris, budaya disebut cultureyang berasal
dari bahasa latin yang disebut Colere yang berarti mengerjakan. Kata culture
diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi kata kultur.
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan
masyarakat. Beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahil sebagai berikut :
Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
Dari definisi tersebut, pengertian kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia
F. Unsur-unsur Kebudayaan
Beberapa pendapat ahli yang mengemukakan tentang
unsur-unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan bahwa kebudayaan unsur pokok ada 4
diantaranya alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan
politik
Bronislaw Malinowski mengatakan unsur pokok kebudayaan ada 4. Unsur
tersebut meliputi:
1.
sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2.
organisasi ekonomi
3.
alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
(keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
4.
organisasi kekuatan (politik)
C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal
categories of culture) yaitu:
1.
bahasa
2.
sistem pengetahuan
3.
sistem teknologi, dan peralatan
4.
sistem kesenian
5.
sistem mata pencarian hidup
6.
sistem religi
7.
sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
G. Wujud Kebudayaan
Wujud
kebuayaan menurut J.J.
Hoenigman dibedakan menjadi tiga yaitu gagasan (wujud ideal), aktivitas (tindakan),
dan artefak (karya)
Gagasan
(wujud ideal)kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak dan
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan
mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari gagasan tersebut berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang
bersangkutan. Pada masa sekarang, gagasan kebudayaan juga tersimpan dalam
arsip, disk, microfilm, dan microfish. Contoh wujud kebudayaan berupa gagasan
salah satunya adalah makna dari motif batik
Aktivitas
(tindakan) adalah kebudayaan berupa tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
berdasarkan pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Aktivitas
bersofat konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan
didokumentasikan
Artefak
(Karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil
dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Di
antara ketiga wujud kebudayaan artefak paling konkret.
H. Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan yang merupakan karya manusia memiliki
sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya yang berjudul Variations in Value Orientation (1961)
mengatakan sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Masalah Human Nature atau
Masalah Makna Hidup Manusia
Orientasi masalah makna hidup
manusia adalah orientasi yang menunjuk pada karakter pembawaan
sifat manusia yang dipandang sebagai pembawaan yang baik, jahat, atau
campuran. Manusia tidak hanya di pandang sebagai baik atau jahat tetapi
juga dipandang untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa
hubungan manusia sebagai campuran antara baik dan buruk. Ada enam solusi untuk
masalah ini yaitu :
1. Manusia yang bersifat
jahat tetapi dapat diubah
2. Manusia yang bersifat
jahat dan tidak dapat diubah
3. Manusia adalah netral
yang respek pada baik dan jahat
4. Manusia adalah campuran
baik dan jahat
5. Manusia itu baik tetapi
dapat berubah
6. Manusia itu baik dan
tidak dapat berubah
2. Masalah Man Nature
Masalah merupakan permasalahan makna
dari hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya
3. Masalah Waktu (Time)
Masalah waktu merupakan permasalahan
mengenai persepsi manusia mengenai waktu
4. Masalah Aktivitas
Masalah aktivitas merupakan masalah
makna dari pekerjaan, karya, dan perbuatan manusia. Aktifitas manusia dapat
dilihat dalam tiga cara yaitu :
1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe
aktifitas yang hasilnya tampak pada eksternal individuyang diukur dengan
sesuatu.
2. Being merupakan lawan yang extrem dari
orientasi doing.
3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan
pada perkembangan diri.
5. Masalah Hubungan Manusia dengan
Sesama Manusia (Relational)
Masalah ini berkaitan dengan hubungan antara sesama
manusia baik secara horizontal (sesama), maupun hubungan secara vertical
(dengan para tokoh). Ada pula yang individualistis (menilai tinggi
kekuatan sendiri)
I. Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan
adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena terdapat ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan.
Beberapa
pengertian perubahan kebudayaan menurut para ahli :
1. Menurut Kingsley Davis
perubahan kebudayaan ialah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
2. Menurut Selo Soemardjan
perubahan kebudayaan adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat
Faktor-faktor
yang mendorong proses perubahan kebudayaan antara lain:
1. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi
mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi.
2. Adanya individu-individu yang mudah menerima
unsur-unsur perubahan kebudayaan
3. Faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah
berubah
Faktor
internal yang mendukung proses perubahan kebudayaan antara lain :
1. Perubahan demografis
2. Konflik sosial
3. Bencana alam
4. Perubahan lingkungan alam
Faktor
eksternal yang mendukung proses perubahan kebudayaan antara lain:
1. Peperangan
2. Penyebaran agama
3. perdagangan
Faktor-faktor
yang menghambat terjadinya proses perubahan kebudayaan antara lain:
1. Adanya unsur-unsur
kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat dan
keyakinan agama
2. Adanya individu yang
sukar menerima unsur-unsur perubahan
Terdapat
berbagai bentuk proses perubahan kebudayaan. Bentuk-bentuk proses perubahan
kebudayaan antara lain:
1. Difusi yaitu penyebaran unsur-unsur
kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh bentuk perubahan difusi
terdapat pada masyarakat petani. Sebelum mengenal traktor, petani masih
menggunakan tenaga hewan seperti kerbau untuk membajak sawah. Setelah ditemukan
traktor, petani tidak lagi menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah.
Penggunaan traktor mulai popular di California pada tahun 1930an. Dengan adanya
interaksi antara masyarakat yang belum mengenal traktor dan masyarakat yang
telah mengenal traktor, para petani mulai menggantikan tenaga hewan dengan
traktor untuk membajak sawah. Penggunaan traktor lambat laun menyebar di
kalangan petani di seluruh dunia
2. Akulturasi yaitu perpaduan dua kebudayaan atau
lebih yang berbeda sehingga dua atau lebih kebudayaan tersebut menyatu tanpa
menghilangkan keaslian dari budaya asal. Contoh akulturasi dapat dilihat pada
Masjid Kudus. Akulturasi yang terjadi pada masjid ini adalah akulturasi
kebudayaan hindu-buddha dan kebudayaan islam. Budaya hindu-buddha
terlihat pada menaranya. Walaupun kebudayaan hindu-buddha terlihat jelas tetapi
kebudayaan islam yang ada di masjid ini tidak hilang’
3. Asimilasi yaitu penyesuaian seseorang/kelompok
orang asing terhadap kebudayaan setempat
4. Penetrasi yaitu masuknya unsur kebudayaan
asing secara paksa yang merusak unsur kebudayaan lama yang didatangi oleh unsur
kebudayaan asing tersebut
5. Invansi yaitu masuknya unsur kebudayaan
asing dengan cara peperangan/penaklukan suatu bangsa oleh bangsa lain
6. Imitasi yaitu meniru kebudayaan lain tanpa
mengubah kebudayaan yang ditiru
J. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dalam hubungan antara manusia dan kebudayaan, manusia berperan sebagai
perilaku kebudayaan. Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengan kebudayaan yang telah diciptakan. Hubungan antara manusia dan
kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dengan masyarakat.
Hubungan ini dinyatakan sebagai dialektis karena saling terkait satu sama lain.
Proses dialektis terdiri dari tiga tahap yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana
manusia mengekpresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, merupakan proses dimana
masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari
manusia dan berhadapan dengan manusia. Masyarakat dan segala pranata sosialnya
akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia
3. Internalisasi yaitu proses disergapnya
masyarakat oleh manusia. Maksudnya adalah manusia mempelajari kembali
masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat
K. Contoh Hubungan antara Manusia dan Kebudayaan
Salah satu contoh dari hubungan antara manusia dan kebudayaannya adalah
budaya untuk tidak memakan daging babi, daging anjing, serta meminum minuman
beralkohol pada masyarakat muslim. Hubungan antara manusia dan kebudayaan
tersebut didasarkan pada ajaran agama islam yang melarang umatnya untuk meminum
minuman beralkohol dan memakan daging babi dan daging anjing. Masyarakat yang
beragama lain yang tidak terdapat larangan untuk meminum minuman beralkohol dan
memakan daging babi dan daging anjing tidak mengikuti kebudayaan
tersebut.
Sumber:
Budaya, Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya. diakses 11 maret
2015
Prasetia,
Yan Ajie. 2012. “Ilmu Budaya Dasar”.
https://www.scribd.com/doc/87002513/MAKALAH-IBD. diakses 11 maret 2015
Manaf, Noval. 20112. “ Makalah Antropologi (Definisi
kebudayaan, sebab, dan akibat perubahan kebudayaan)”.
http://www.academia.edu/7394043/Makalah_Antropologi_definisi_kebudayaan_sebab_dan_akibat_perubahan_kebudayaan_
. diakses 11 maret 2015
Nugroho, Wahyu dan Achmad Muchji. 1994. Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma