Rabu, 28 Oktober 2015

LIMBAH CAIR



Pengertian Limbah Cair

Limbah cair atau air buangan merupakan sisa air dibuang yang berasal dari rumahtangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandungbahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia sertamangganggu lingkungan hidup.. Karakteristik limbah cair bervariasi dipengaruhi oleh lokasi, jumlah penduduk, industri, tataguna lahan, muka air tanah dan tingkat pemisahan antarastorm water dan sanitary water. Limbah cair dibagi kedalam 3 kategori :
domestic wastewater 
 (Limbah cair domestik) meliputi: limah cair dari dapur, kamar mandi, laundry dan sejenisnya;
sanitary wastewater meliputi: domestic wastewater, komersial, kantor, dan fasilitassejenisnya ;dan industrial wastewater berasal dari industri (sangat bervariasi sesuai dengan jenis industrinya). Sifat-sifat air limbah industri relatif bervariasi tergantung dari bahan baku yg di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses produksi.Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu :
Tinja (faeces), berpotensimengandung mikroba pathogen, air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) danFosfor, serta kemungkinan kecil mikro-organisme dan grey water 
yang merupakan air bekascucian dapur, mesin cucidan kamar mandi.Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage.Campuran  faeces dan urine
disebut sebagai excreta, sedangkan campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut sebagai black water.Mikroba pathogen banyak terdapat pada excreta.Untuk industrial wastewater,

zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasisesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain: nitrogen,sulfide, amoniak, lemak garam-garam zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dansebagainya.
Sampai awal 1900-an limbah cair dari kota (municipal wastewater ) yang berasal daripemukiman, komersial, industri dan urban runoff tidak diolah terlebih dahulu, sehinggamasuk langsung ke perairan termasuk laut. Baru akhir 1940an sampai sekarang, banyak kotadi dunia membangun system sewer (selokan) terutama untuk mencegah meledaknya berbagai penyakit.Sewer merupakan suatu alat atau saluran yang berguna untuk mengalirkan limbahdomestik dan industri serta air hujan (storm water ) ke wastewater treatment plant (WWTP)dan perairan. Tapi pada saat sekarang limbah industri harus diolah terpisah.Rata-rata volume limbah domestik per kapita adalah 400 L/kapita/hari. Tidak semuakomponen wastewater (limbah cair) adalah polutan (bahan pencemar), pencemaran dikatakanterjadi bila bahan terlarut maupun tersuspensi menyebabkan bahaya bagi manusia danlingkungan

Macam Macam Limbah Cair
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buanga lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok yaitu :
1. Limbar cair domestic Yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
2. Limbah cair industri Yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contoh limbah cair industri adalah air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil.
3. Rembesan dan Luapan Yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan kedalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang rusak, pecah, atau bocor sedangkan luapan dapat terjadi melalui bagian saluran yang membuka atau terhubung ke permukaan. Contoh limbah cair yang dapat merembes dan meluap ke dalam saluran pembuangan limbah cair adalah air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), tempat parker, halaman, bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan.
4. Air Hujan Yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingg dapat disebut sebagai limbah cair


CARA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbanglimbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, sepertiindustri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannyamungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang.Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbahcair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarianlingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industriyang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat.Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologimasyarakat yang bersangkutan.Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telahdicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yangtelah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika
2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologi
 Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandunganbahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan
Penanganan Limbah Cair

Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan.
Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah :
Ø    Untuk mencegah pengotoran air permukaan (sungai, waduk, danau, rawa dll)
Ø    Untuk melindungi  biota dalam  tanah dan perairan
Ø    Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti nyamuk, kecoa, lalat dll.
Ø    Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara-cara :
Ø    Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah mengendap.
Ø    Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.
Ø     Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam airatau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis.
Ø     Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif.
Ø     Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal.
Ø    Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Metode kimia dibedakan atas metode nondegradatif misalnya koagulasi dan metode degradatif misalnya oksidasi polutan organik dengan pereaksi lemon, degradasi polutan organik dengan sinar ultraviolet dll.
Ø    Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien.

Metode pengolahan limbah cair, meliputi beberapa cara :
1.    Dillution (pengenceran), air limbah dibuang ke sungai, danau, rawa atau laut agar  mengalami pengenceran dan konsentrasi polutannya menjadi rendah atau hilang. Cara ini dapat mencemari lingkungan bila limbah tersebut mengandung bakteri patogen, larva, telur cacing atau bibit penyakit yang lain. Cara ini boleh dilakukan dengan syarat bahwa air sungai, waduk atau rawa tersebut tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain, volume airnya banyak sehingga pengenceran bisa 30 -40 kalinya, air tersebut harus mengalir.
2.    Sumur resapan, yaitu sumur yang digunakan untuk tempat penampungan air limbah yang telah mengalami pengolahan  dari sistem lain. Air tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah, dan sumur dibuat pada tanah porous, diameter 1 – 2,5 m dan kedalaman 2,5 m. Sumur ini bisa dimanfaatkan 6 – 10 tahun.
3.    Septic tank, merupakan metode terbaik untuk mengelola air limbah walaupun biayanya mahal, rumit dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian ruang untuk tahap-tahap pengolahan,  yaitu :

Ø    Ruang pembusukan, air kotor akan bertahan 1-3 hari dan akan mengalami proses pembusukan sehingga menghasilkan gas, cairan dan lumpur (sludge)
Ø    Ruang lumpur, merupakan ruang empat penampungan hasil proses pembusukan yang berupa lumpur. Bila penuh lumpur dapat dipompa keluar
Ø    Dosing chamber, didalamnya terdapat siphon McDonald yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata
Ø    Bidang resapan, bidang yang menyerap cairan keluar dari dosing chamber serta menyaring bakteri patogen maupun mikroorganisme yang lain. Panjang minimal resapan ini adalah 10 m dibuat pada tanah porous.
Ø    Riol (parit), menampung semua air kotor dari rumah, perusahaan maupun lingkungan. Apabila riol inidigunakan juga untuk menampung air hujan disebut combined system. Sedang bila penampung hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Air kotor pada riol mengalami proses pengolahan sebagai beriku