PERAWATAN PESAWAT
Setiap
pesawat udara selama beroperasi pasti mempunyai jadwal untuk perawatan.
Perawatan ini harus dilakukan karena setiap komponen mempunyai batas usia
tertentu sehingga komponen tersebut harus diganti. Selain itu, komponen juga
harus diperbaiki bila ditemukan telah mengalami kerusakan. Secara garis besar,
program perawatan dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu perawatan
preventif dan korektif. Perawatan preventif adalah perawatan yang mencegah
terjadinya kegagalan komponen sebelum komponen tersebut rusak. Sedangkan
perawatan korektif adalah perawatan yang memperbaiki komponen yang rusak agar
kembali ke kondisi awal.
Perawatan preventif dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
• Perawatan periodik atau hard time, merupakan perawatan
yang dilakukan berdasarkan batas waktu dari umur maksimum suatu komponen
pesawat. Dengan kata lain, perawatan ini merupakan perawatan pencegahan dengan
cara mengganti komponen pesawat meskipun komponen tersebut belum mengalami
kerusakan.
• Perawatan on-condition, merupakan perawatan yang
memerlukan inspeksi untuk menentukan kondisi suatu komponen pesawat. Setelah
itu ditentukan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil inspeksi tersebut. Bila
ada gejala kerusakan, komponen tersebut dapat diganti bila alasan-alasan teknik
dan ekonominya memenuhi.
Perawatan korektif dikenal pula dengan nama condition
monitoring yaitu perawatan yang dilakukan setelah ditemukan kerusakan pada
suatu komponen, dengan cara memperbaiki komponen tersebut. Bila cara perbaikan
tidak dapat dilakukan dengan alasan teknik maupun ekonomi, maka harus dilakukan
penggantian.
Interval Perawatan Pesawat
Perawatan pesawat biasanya dikelompokkan berdasarkan
interval yang sepadan dalam paket-paket kerja atau disebut dengan clustering.
Hal ini dilakukan agar tugas perawatan lebih mudah, efektif dan efisien.
Interval yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan paket-paket tersebut adalah
sebagai berikut:
Flight Hours
Merupakan interval inspeksi yang didasarkan pada jumlah jam
operasional suatu pesawat terbang.
Flight Cycle
Merupakan interval inspeksi yang didasarkan pada jumlah
takeoff-landing yang dilakukan suatu pesawat terbang. Satu kali takeoff-landing
dihitung satu cycle.
Calendar Time
Merupakan interval inspeksi yang dilakukan sesuai dengan
jadwal tertentu.
Dari jumlah tugas perawatan atau inspeksi yang dilaksanakan,
maintenance dapat dibagi dalam minor maintenance seperti transit check, before
departure check, daily check, weekly check dan heavy maintenance seperti
A-Check, B-Check , C-Check dan D-Check.
Minor maintenance:
Transit Check
Inspeksi ini harus dilaksanakan setiap kali setelah
melakukan penerbangan saat transit di station mana pun. Operator biasanya
memeriksa pesawat untuk memastikan bahwa pada pesawat tidak terdapat satu pun
kerusakan struktur, semua sistem berfungsi dengan sebagaimana mestinya, dan
servis yang diharuskan telah dilakukan.
Before Departure Check
Inspeksi ini harus dilakukan sedekat mungkin sebelum tiap
kali pesawat berangkat beroperasi, maksimal dua jam sebelumnya.
Daily Check (Overnight Check)
Pemeriksaan ini harus dilakukan satu kali dalam jangka waktu
24 jam setelah daily check sebelumnya dilakukan. Setiap hari pesawat telah
diprediksi akan ground stop minimal selama empat jam. Inspeksi ini mencakup
pemeriksaan komponen, pemeriksaan keliling pesawat secara visual untuk
mendeteksi ada atau tidaknya ketidaksesuaian, melakukan pengamanan lebih
lanjut, dan pemeriksaan sistem operasional.
Weekly Check
Pemeriksaan ini harus telah dilakukan dalam tujuh hari
penanggalan. Termasuk dalam inspeksi ini adalah before departure check.
Aircraft maintenance checks adalah periode pemeriksaan yang
harus dilakukan pada pesawat setelah penggunaan pesawat untuk jangka waktu
tertentu, digunakan sebagai parameter interval untuk heavy maintenance yang
meliputi A-Check, B-Check, C-Check, dan D-Check.
A Check — Dilakukan kira-kira setiap satu bulan. Pemeriksaan
ini biasanya dilakukan hingga 10 jam. Pemeriksaan ini bervariasi, bergantung
pada tipe pesawat, jumlah siklus (takeoff dan landing dianggap sebagai siklus
pesawat, atau jam terbang sejak pemeriksaan terakhir. Perawatan pesawat jenis
ini hanya melakukan pemeriksaan pada pesawat terbang untuk memastikan kelaikan
mesin, sistem-sistem, komponen-komponen, dan struktur pesawat untuk beroperasi.
Untuk Boeing 737 Classic A-check dilakukan setelah 300 jam terbang, Airbus A340
setelah 450 jam terbang, Boeing 747-200 setelah 650 jam.
B Check —Bergantung pada masing-masing jenis pesawat,
pemeriksaan berkisar antara 9 hingga 28 jam ground time dan biasanya dilakukan
kira-kira setiap lima bulan. Perawatan pesawat dalam skala kecil ini hanya
meliputi proses pembersihan, pelumasan, penggantian ban apabila sudah aus,
penggantian baterai, dan inspeksi struktur bagian dalam.
C Check — Sebuah pesawat harus melakukan C-Check setelah
15-18 bulan. Bergantung pada tipe pesawat, pemeriksaan ini bisa memakan waktu
10 hari. Perawatan pesawat tipe ini merupakan inspeksi komprehensif termasuk
bagian-bagian yang tersembunyi, sehingga kerusakan dan keretakan di bagian
dalam dapat ditemukan. Untuk Boeing 737-300 dan 737-500, inspeksi ini dilakukan
setiap 4.000 FH. Untuk Boeing 737-400 dilakukan setiap 4.500 FH. Sedangkan
untuk Boeing 747-400 dilakukan setiap 6.400 FH dan Airbus A-330-341 dilakukan
setiap 21 bulan.
D Check — Inspeksi ini biasa disebut overhaul. Pemeriksaan
jenis ini adalah perawatan yang paling detail, untuk pesawat Boeing 737-300,
737-400 dan 737-500, inspeksi ini dilakukan setiap 24.000 FH. Sedangkan untuk
Boeing 747-400 dilakukan setiap 28.000 FH dan untuk Airbus A-330-341 dilakukan
setiap 6 tahun. Pada pengecekan jenis ini pesawat diinspeksi secara
keseluruhan, biasanya memakan waktu 1 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar